Gambar di atas menunjukkan bentuk fisik pasar di Indonesia pertama kali diketahui melalui sebuah relief Candi Borobudur (abad ke-9 M) yang melukiskan aktivitas pasar yang menggambarkan beberapa orang pedagang memikul dagangannya, salah seorang diantaranya membawa ikan, dan seorang wanita sedang mengikat nangka di bawah pohonan nangka yang berbuah lebat. Menurut beberapa arkeolog, prasasti tersebut menggambarkan pasar yang berlokasi di lapangan terbuka.
Beberapa abad kemudian, bentuk pasar di Nusantara masih kita temui dengan bentuk yang sama, berada di suatu lapangan terbuka. Namun demikian, berdasarkan gambaran pasar di pantai timur Banten pada abad ke- 16, aktivitas pasar semakin marak, dengan ditandai ragam komoditas yang diperdagangkan dan juga berbagai bangsa asing yang turut beraktivitas di dalamnya.
Pada awal abad ke 19, sebagaimana dituliskan oleh Raffles, pasar di Jawa, yang disebut pekan terdapat di bawah pohon besar di suatu tempat yang terbuka yang memang digunakan untuk keperluan tersebut, atau berupa bangsal-bangsal besar yang beratap ilalang semi permanen, digunakan hanya sebagai pelindung dari terik matahari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar