Senin, 20 Desember 2010

Riset Seri Jatinegara

Pada 2008 beberapa anggota Rumah Sejarah pernah mengadakan penelitian tentang perkembangan pasar di Jakarta. Saat itu tim peneliti bersepakat bahwa Jatinegara menjadi kawasan penelitian pertama, mengingat usia kawasan ini yag cukup menyejarah dalam memori kolektif warga Jakarta. hingga mereka selalu mengingatnya dengan sebutan Mester merujuk pada sang tokoh pembuka kawasan ini. lalu mengapa pasar? sebagaimana kita ketahui, tradisi pasar, adalah tradisi purba yang telah tumbuh di kawasan Nusantara. nenek moyang kita adalah para penggiat pasar, dan bangsa-bangsa asing juga tertarik datang ke negeri ini karena ingin mencari pasar.


Gambar di atas menunjukkan bentuk fisik pasar di Indonesia pertama kali diketahui melalui sebuah relief Candi Borobudur (abad ke-9 M) yang melukiskan aktivitas pasar yang menggambarkan beberapa orang pedagang memikul dagangannya, salah seorang diantaranya membawa ikan, dan seorang wanita sedang mengikat nangka di bawah pohonan nangka yang berbuah lebat. Menurut beberapa arkeolog, prasasti tersebut menggambarkan pasar yang berlokasi di lapangan terbuka.


 Beberapa abad kemudian, bentuk pasar di Nusantara masih kita temui dengan bentuk yang sama, berada di suatu lapangan terbuka. Namun demikian, berdasarkan gambaran pasar di pantai timur Banten pada abad ke- 16, aktivitas pasar semakin marak, dengan ditandai ragam komoditas yang diperdagangkan dan juga berbagai bangsa asing yang turut beraktivitas di dalamnya.

Pada awal abad ke 19, sebagaimana dituliskan oleh Raffles, pasar di Jawa, yang disebut pekan terdapat di bawah pohon besar di suatu tempat yang terbuka  yang memang digunakan untuk keperluan tersebut, atau berupa bangsal-bangsal besar yang beratap ilalang semi permanen, digunakan hanya sebagai pelindung dari terik matahari.    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar