Karena keyakinan yang sama, beberapa sejarawan muda bekerjasama menyusun suatu Rumah Sejarah yang berdasarkan atas beberapa pemikiran berikut:
Pertama, bahwa pemahaman sejarah yang baik dapat menciptakan individu berkarakter sebagai basis dari masyarakat Indonesia dengan kesadaran civic yang toleran dan demokratis.
Kedua, sejarah bukanlah milik penguasa, pemenang, atau elite akademisi yang menggeluti dunia sejarah secara formal saja, tapi sejarah adalah milik semua individu melampaui sekat-sekat golongan dan kepentingan. Dengan belajar dari sejarah, individu dan masyarakat dapat menggali dan menemukan kearifan masa lalunya yang akan bermanfaat bagi keberlangsungan hari ini dan masa depan.
Ketiga, sejarah bukan sekadar narasi yang berkisah tentang peristiwa politik masa lalu semata, masih terbuka lebar bagi kemungkinan-kemungkinan tema altenatif untuk ditulis sebagai historiografi. Melihat sejarah dari domain politik saja, akan membawa akibat ada bagian masa lampau yang luput dari pengamatan para penulis sejarah.
Tujuan pembentukan Rumah Sejarah adalah menciptakan sebuah forum belajar untuk mewujudkan kerja-kerja sejarah di antara mereka yang memiliki minat dan perhatian atas studi sejarah, tempat bertukar-pikiran, memfasilitasi penelitian sejarah, mengolah karya dan cipta yang bermuara pada peningkatan kesadaran sejarah masyarakat Indonesia yang lebih baik.
Untuk melaksanakan itu semua Rumah Sejarah mempunyai tiga agenda utama, yaitu:
Pendidikan Sejarah
Pendidikan Sejarah
Mendorong masyarakat untuk menuliskan sejarahnya sendiri. Dengan memberi bekal pengetahuan teori dan teknis tentang bagaimana memahami suatu peristiwa di masa lalu dan kemudian menyusunnya kembali sebagai suatu kisah sejarah yang semaksimal mungkin objektif dan kritis. Dengan demikian masyarakat secara mandiri akan menemukan kearifan dan mengetahui jati diri mereka sendiri.
Penelitian Sejarah
Penelitian Sejarah
Akademi Sejarah mempunyai perhatian khusus kepada penelitian sejarah yang dilakukan atas wilayah dan atau tema yang masih kurang mendapatkan porsi dalam bidang penelitian sejarah. Dalam hal ini akademi bekerjasama dengan berbagai masyarakat pada tingkatan lokal untuk mendampingi mereka dalam melakukan penelitian sejarah dan memproduksinya dalam berbagai format sehingga dapat diakses oleh semua kalangan dengan mudah. Terhadap karya sejarah yang sudah terbakukan dan menjadi semacam narasi utama Sejarah Nasional Indonesia, akademi akan melakukan penelitian beriring yang akan mengkritisi dan melengkapi sehingga dapat menjadi bahan rekomendasi guna perbaikan dan penyempurnaan yang harus terus dilakukan secara kontinu atas materi Sejarah Nasional yang disahkan oleh pemerintah, terutama melalui kurikulum resmi pendidikan atau publikasi pameran museum pemerintah.
Dokumentasi dan Publikasi
Dokumentasi dan Publikasi
Secara aktif melakukan pendokumentasian perkembangan kehidupan sosial, budaya, politik, ekonomi dan bahkan arsitektur kota-kota di Indonesia. Selain memproduksi dokumentasi baru, Akademi juga mulai mengumpulkan arsip dokumenter yang telah ada. Kemudian secara berkala mengadakan pameran dalam skala besar dan kecil sebagai bentuk publikasi total atas karya dokumenter atau hasil penelitian tersebut. Dengan demikian sebagai ciri khas agenda akademi adalah, tidak sebatas melakukan publikasi cetak, tapi juga publikasi dalam bentuk audio dan visual yang lebih beragam sesuai dengan perkembangan teknologi.
Sementara ini, Rumah Sejarah diurus oleh:
Pendiri
Erwien Kusuma
Ivan Aulia Ahsan
Khaerul
Suryo Utomo
Tyson Tirta
Board
Prof. Dr. Adrian B. Lapian
Ir. Ardi Halim
Andi Ahdian
Pengurus
Diponegoro Santoso (Penerbitan dan Jaringan)
Erwien Kusuma (Program dan Organisasi)
Ivan Aulia Ahsan (Program dan Organisasi)
Khairul (Program dan Litbang)
Michael Agustinus (Program dan Penerbitan)
Suryo Utomo (Program dan Dokumentasi)
Tyson Tirta (Program dan Jaringan)
Rekan
Prof. Dr. Susanto Zuhdi (Universitas Indonesia, Indonesia)
Dr. Mohammad Iskandar (Universitas Indonesia, Indonesia)
Dr. Mestika Zed (Universitas Negeri Padang, Indonesia)
Dr. Nico van Horn (KITLV, Leiden)
Dr. Marieke Bloembergen (Universiteit Amsterdam, Belanda)
dan untuk bersinggah anda dapat menemui Rumah Sejarah di:
Jl. Yahya Nuih 27 Pondokcina, Depok
Telp/Fax. 021 70883286
Email: rumah.sejarah@gmail.com
Lalu apa yang sedang diproduksi dalam Rumah Sejarah?
Pada periode kerja tahun 2011 yang akan datang Rumah Sejarah mencanangkan beberapa program sebagai berikut :
1.
Pelatihan Sejarah. Bagi kalangan umum dan pelajar, terutama pelajar SMA di Jabodetabek. Dengan motto: everybody is historian! Pelatihan ini direncanakan akan dilakukan secara kontinyu tiap bulan sepanjang tahun 2011 melalui mekanisme mentoring dan pendampingan. Telah ditentukan lokus pelatihan yang akan dilaksanakan secara bekerjasama dengan beberapa institusi, yaitu Studi Klub Sejarah UI, Museum Polri, Museum Bank Indonesia , dan Lembaga P2D di Bintaro.
2.
Lawatan Sejarah. Memotret kembali perjalanan Anyer-Panarukan. Dengan motto: Mengurai Jejak Daendels yang akan dilakukan pada bulan Maret 2011 oleh tim Rumah Sejarah. Hasil lawatan ini akan dipublikasikan dalam bentuk pameran pada Juni 2011.
3.
Penelitian Sejarah Lokal. Meneliti sejarah lokal wilayah pesisir pantai utara Jawa yang menjadi perbatasan kultural dua kebudayaan besar di Jawa. Dalam hal ini, wilayah Kabupaten Brebes akan dijadikan pilot project yang bekerjasama dengan stakeholder setempat. Penelitian dimulai pada Juli 2011 dan hasilnya akan dipublikasikan pada Januari 2012, bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Brebes ke-334.
4.
Majalah Sejarah. Penerbitan berkala berupa majalah bulanan/dua bulanan dalam langgam penulisan sejarah yang populer. Majalah ini rencananya akan diterbitkan pada Desember 2011.
5.
Catatan Akhir Tahun 2011. Adalah pameran yang akan diagendakan secara rutin oleh Rumah Sejarah sebagai pelaporan kepada publik hasil kerja lembaga selama satu tahun terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar